“ Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh”
Ucapan salam darinya mengawali perkenalannya pada kami.
Kami mulai menyimak kisahnya.
“ Saya berasal dari
Kalimantan. Dan tinggal di Malaysia
selama sembilan tahun. Tepatnya di Serawak. Perbatasan dengan Brunei. “
“ Saya baru memeluk
Islam tahun 2013 lalu. Baru beberapa
bulan. “
Subhanaulloh!
Inilah awal kisah seorang mualaf yang datang jauh-jauh dari
Malaysia ke Jakarta untuk mengikuti acara Mamuri 5* yang diadakan di Masjid
Daarut Tauhiid Jakarta, Sabtu 22 Maret 2014.
“ Disana yang beragama
Islam baru sedikit. Tidak seperti di KL.
“ lanjutnya dengan logat Melayu yang
cukup kental. Sesekali terdengar ucapan
bahasa Malaysia yang terluncur dari mulutnya.
“ Jadi diawal-awal ke-Islaman
saya, saya harus mencari guru yang benar-benar bisa membantu saya disana. “
“ Di kampung saya dan
di kampung-kampung lain dekat tempat tinggal saya sangat sedikit sekali yang
muslim.”
“ Namun,saya akan
terus belajar mencari ilmu tentang Islam.”
“ Saya memeluk Islam
bukan karena melihat orang-orang Islam.”
DEG!
Lalu apa yang membuatmu memutuskan untuk memeluk Islam wahai
saudariku?
“ Ya, saya memeluk
Islam bukan karena melihat orang muslim.
Tapi karena saya melihat ajarannya ( Islam ). “
“ karena, kalau saya
melihat orang-orang muslim, banyak mereka yang sejak lahir muslim tapi
perilakunya tidak baik dan tidak menjalankan ajaran agama Islam dengan
baik. Seperti tidak sholat dan
lain-lain. “
Ya Allah…
Benarkah kami yang sejak lahir muslim banyak yang seperti
itu?
Astagfirullah,,, malu rasanya pada mualaf cantik ini.
Lalu, bagaimana perasaanmu setelah menjadi seorang muslim
duhai saudariku?
" Kalau teman-teman
yang sejak lahir muslim, mugkin merasa biasa-biasa saja menjadi muslim. Tapi saya berbeda. Bagi saya menjadi seorang muslim adalah suatu
hal yang luar biasa besar. Rasanya tiada
tara. Inilah nikmat dan hidayah terbesar
yang saya rasakan. Allah telah memilih
saya untuk menjadi seorang muslim."
Tik!
Sepertinya air mata ini mulai menetes.
Lalu bagaimana dengan keluargamu wahai saudariku?
“ Dalam keluarga saya, baru saya yang muslim. Begitu pula di kampung tempat saya tinggal
masih sedikit yang muslim. Saya minta doanya semoga saya bisa mengajak keluarga
saya dan orang-orang disana untuk merasakan indahnya cahaya Allah. “
Ya Allah Subhanaulloh!
Ada rasa malu padanya.
Dia yang baru memluk Islam sudah mampu mengenakan busana muslimah lebih
sempurna dari kami. Mengenakan gamis dan
hijab merah ati panjang dan lebar muslimah ini terlihat anggun.
Ada rasa kagum dan haru padanya.
Kagum akan niatnya untuk mempelajari ajaran Islam dengan
sungguh-sungguh. Kagum akan izzahnya
ingin menjadi pendakwah di daerahnya.
Ingin mengajak keluarga dan teman-temannya disana untuk mengenal ajaran
Islam dan memeluk Islam.
Rasa haru tatkala mendengar hanya dialah seorang diri yang
muslim dalam keluarganya ditambah menjadi minoritas di daerah tempat
tinggalnya.
“ Saya ingin belajar
ajaran Islam terlebih dahulu. Karena
saya ini masih kosong. Disana saya sudah
belajar membaca AlQuran. Tapi saya belum
bisa baca Quran. Baru Iqro 2. “
“Saya ingin mendapat
banyak masukan-masukan dari teman-teman semua.
Saya mohon bimbingannya. Tegurlah
saya kalau saya salah. “
Lalu setelah kau mempelajari ajaran Islam, apa niat terbesarmu
duhai saudariku?
“ Saya ingin menjadi
pendakwah di tempat tinggal saya. Karena
disana masih sedikit muslimnya. Doakan
saya agar mampu menjadi pendakwah yang baik. “
Aamiin….
Terdengar ucapan secara bersama-sama dari para jamaah yang
hadir mengamini niat tulusnya itu.
Diakhir sesi, kami mendatanginya dan bersalaman
untuk mengucapkan selamat atas ke-Islamannya.
Beberapa teman memberikan
hadiah-hadiah kecil sebagai kenang-kenangan yang kami berikan secara spontan
untuknya.
Semoga hadiah-hadiah kecil dari
kami dapat bermanfaat untukmu duhai saudariku.
Dan tentu saja hadiah yang paling utama adalah doa kami
untukmu agar tetap istiqomah dalam Islam.
Selamat menjadi muslimah wahai saudariku!
Selamat berjuang dalam menyebarkan cahaya Illahi dibumi
Borneo!
( Sepenggal kisah dari Mamuri5* di Masjid DT Cipaku Jakarta,
Sabtu 220314 )
*Mamuri 5 = Mabit Muslimah Rindu Illahi ke-5
@prima_joanita
Rabu, 26 Maret 2014