Dengarkan kisahku...
Tentang kalian…
Ketika aku bicara ku mau didengarkan
Saat aku ada ku mau dihargai
Saat aku hadir kumau dianggap ada
Ketika aku meminta kumau dilakukan
Kutahu itu hanya sebuah teori indah belaka
Tak sesuai kenyataan yang terjadi
Asa seorang guru terhadap murid-muridnya
Guru yang tak pernah diinginkan
kehadirannya
Saat aku bicara kalian bicara
Saat aku hadir aku tak dianggap ada
Ketika aku ada, aku tak dihargai
Ketika aku meminta, kalian tak melakukan
Kutahu kedatangan kalian bukan mau kalian
Kutahu kedatangan kalian karena titah
orangtua
Kutahu lelah dan peluh yang kalian rasa
sejak pagi hari
Kutahu yang kalian mau adalah istirahat
dari segala kepenatan
Bukan berarti kau tumpahkan amarahmu itu
padaku
Bukan berarti kau berhak berbuat
semena-mena padaku
Bukan berarti sopan santun dan ahklak
melayang
Bukan berarti kalian berhak menindasku
seperti itu
Aku memang bukan guru kalian di sekolah
Aku hanya seseorang yang datang di saat
waktu yang salah
Aku hadir di tempat, jam,dan waktu yang
salah
Saat lelahmu tak tergantikan
Saat ucapanku bagai angin lalu
Tapi aku juga manusia
Yang bisa ‘sakit’ saat dihina
Yang bisa marah saat diacuhkan
Yang bisa kecewa saat tak dihargai
Aku tak tahu harus bagaimana
Jujur, aku tak suka diperlakukan seperti
ini
Jujur aku tak suka melihat tingkah kalian
di depanku
Jujur , kalau aku boleh mengutuk aku ingin
mengutuk kalian
Durhaka bukan saja pada orangtua kandung
Tapi durhaka juga pada guru kalian
Aku hanya berharap semoga suatu hari nanti
Kalian merasakan apa yang aku rasakan
Rasakanlah saat bicara tak didengar
Rasakanlah saat hadirmu tak dianggap
Rasakanlah saat ada tak dihargai
Rasakanlah saat meminta tak dilakukan
Nanti, suatu saat nanti…
Aku berharap kalian akan merasakan
Hal yang aku rasakan sekarang…
I hope someday you will feel the same…
Sorry for this,
I am not a good teacher for you
But what you have done to me
Sudah sangat keterlaluan!
Itu dari sisi kiriku yang bertanduk
Now,from the right side
Dari sisi kanan sang malaikat
Aku selalu berdoa agar kalian berubah
Agar kalian mau memaafkan aku
Maafkan jika aku datang disaat yang tak
kalian inginkan
Maafkan jika aku hadir hanya untuk mengganggu
obrolan seru kalian
Maafkan jika aku bicara menganggu diskusi
kalian
Maafkan jika kehadiranku sangat tak
diharapkan
Maafkan jika pembicaraanku tidak menarik
dan membosankan
Maafkan jika aku hanya ingin diperhatikan
Maafkan jika amarahku kemarin terpaksa terjadi
Maafkan semua salah dan khilafku
Aku tak tahu bagaimana menjadi teman dan
sahabat
Bagi kalian
Aku tak tahu kalian tidak suka dengan
diriku atau dengan pelajarannya?
Aku hanya bisa berdoa
Semoga kalian menjadi anak yang bisa
menghormati orang lain
Menghargai orang yang sedang bicara
Mendengarkan orang yang sedang bicara
Menghargai kehadirannya
Semoga kedatangan kalian yang “terpaksa”
itu
Tetap mendapat hasil yang memuaskan
Semoga kalian lulus UN semua dengan nilai
memuaskan
Tapi jujur bagiku lebih senang jika akhlak
kalian baik
Lulus UN hanyalah bagian kecil saja dari
perjalanan panjang kalian nanti
Masa depan kalian masih panjang
Aku lebih senang mendoakan agar kalian menjadi
anak yang baik, soleh/solehah
Yang memiliki akhlak mulia, berkarakter dan
memiliki attitude yang baik
Apalah artinya nilai akademis yang
mentereng bila perilaku coreng moreng
Apalah artinya lulus UN jika akhlak kalian
memprihatinkan
Ya, sungguh memprihatinkan!
Saat guru bicara tak didengarkan
Saat guru hadir tak dianggap
Saat guru ada tak dihargai
Saat itulah aku merasa gagal mendidik
kalian
Bukan nilai tujuan akhirmu
Tapi akhak dan budi pekerti yang baik
Ini bukan teori tapi kenyataan
Sampai kelak kalian dewasa kalian akan
mengerti
Betapa attitude
itu hal yang penting dalam kehidupan
Dalam pergaulan, dalam dunia kerja/bisnis
Karena nanti, saat kalian dewasa
Tak ada yang menanyakan berapa nilai UN
kalian
Tak ada yang bertanya berapa nila
matematika, bahasa Indonesia, dll
Yang dinilai adalah attitude, akhlak dan
perilaku kalian
Semoga asa ini, doa ini menjadi kenyataan
Sengaja kutulis dari dua sisi
Karena aku mau bicara jujur
Aku tak ingin membohongi diri sendiri
Jujur, waktu aku marah aku sempat menyesal
Tapi jika aku biarkan kalian berbuat
seperti itu terus-menerus aku yang salah.
Karena perbuatan kalian salah dan tidak baik, maka aku luruskan.
Aku tak
mau berpura-pura baik dan merasa tidak apa-apa dan baik-baik saja saat
diperlakukan tidak adil, tidak sopan, dan tidak baik oleh kalian.
Kalian harus
tahu kalau itu salah.
Harus berubah
untuk menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Mendengarkan orang yang sedang bicara.
Aku melakukan ini, bukan semata ingin
dihargai atau dihormati oleh kalian.
Tapi aku sayang pada kalian.
Aku mau kalian memiliki akhlak yang baik,
sopan dan santun.
Entahlah, aku merasa jika aku cuek dan
membiarkan saja perilaku kalian seperti itu, aku merasa bersalah.
Aku ingin kalian menjadi baik, kalian sudah
baik, dan akan terus selamanya baik.
Jangan kecewakan orangtua kalian.
Believe me, orangtua kalian pasti senang jika kalian memiliki akhlak
yang baik dan mulia.
Akhirnya aku hanya bisa memanjatkan doa
indah untuk kalian:
Rabbana hablana min azwajiina
wazurriyatina qurrota’ayun waj’alnalilmuttakina imaman
Aamiin
March 3, 2013 11.24 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar