Minggu, 15 Desember 2013

Let's be Aware with "Halal" Products



13.12.13
9.52 am

Pernahkah Anda kekurangan uang hanya seribu rupiah saja untuk ongkos naik angkot?  Jika Anda pernah mengalaminya, saya pun baru saja mengalami hal ini.

Sebenarnya bukan benar-benar kekurangan, tetapi  tidak ada uang receh lagi dan tidak mungkin membayar ongkos angkot dengan uang lima puluh ribuan atau seratus ribuan.  

Awalnya saya berdoa agar tiba-tiba saya menemukan uang yang mungkin terselip dalam tas.  Tapi setelah saya ubek-ubek tas tak ditemukan juga selembar uang bergambar pahlawan Pattimura itu.  
 
Ternyata kekurangan uang seribu yang awalnya membuatku bingung akhirnya membawa berkah untuk aku. 

Aku memutuskan untuk turun di mall Tangcity untuk merecehkan uang dengan membeli shampoo Sariayu yang sudah bersertifikat Halal MUI.  


#Tentang @halalcorner


Alhamdulillah sejak awal 2013, aku mulai mem-follow akun-akun yang bermanfaat.  Salah satunya akun @halalcorner.   

Akun yang dikelola oleh sang inspirator halal @aishamaharanie ini memberikan edukasi tentang halal dalam segala hal.  Tidak hanya pada makanan atau produk lainnya, tapi keseluruhan kehidupan kita harus halal. Halal is my way adalah motto dari @halalcorner.

Sejak aku mendapat ilmu tentang kehalalan sebuah barang, maka sejak itu aku mulai aware tehadap produk barang-barang yang akan aku konsumsi sehari-hari.  Ternyata selama ini aku belum aware tentang halal tidaknya suatu produk baik makanan atau barang-barang lainnya.  

Awalnya aku merasa aku sudah ‘bersih’.  Aku tidak pernah memakan makanan yang tidak halal.  Aku juga  tidak memakan daging hewan yang tidak halal dan juga tidak minum minuman beralkohol yang dilarang.  Ternyata pengetahuan akan ilmu halal ku masih sangat awam.  


#Cek Ricek Logo Halal MUI


Halal itu dalam segala hal.  Biasanya kita berpikir hanya dari makanan saja.  Ternyata tidak hanya makanan dan minumana saja, tapi semua barang yang kita gunakan sehari-hari.  Seperti kosmetik, sabun, shampoo, pasta gigi, tissue, dll.  

Selama ini saya tidak aware akan makanan yang halal itu harus ada logo halal MUI atau ada tulisan halalnya.   Paling aman memang logo halal MUI.  Untuk lebih jelasnya bentuk berbagai logo halal bisa lihat di website halal corner atau follow @halalcorner.


Kita tidak sekedar tidak makan daging dan tidak minum yang diharamkan saja.  Tetapi kita harus aware untuk mengecek terlebih dahulu setiap makanan dan minuman serta barang yang akan kita konsumsi/gunakan sudah bersertifikasi halal atau belum.  


Sebelum aku mengetahui tentang halal is a must, aku tak pernah memperhatikan logo halal sewaktu membeli makanan, minuman ataupun barang yang akan kita pakai.  Aku lebih lama membandingkan harga produk yang satu dengan yang lainnya.  


Sekarang jika aku berlama-lama saat melihat barang di swalayan, bukan untuk melihat harganya tetapi untuk mencari ada logo halal atau tidak di produk itu.  Kadang aku putar-putar barang itu demi mencari logo halal.  Kalau tidak ada yah tidak jadi beli. 

 # Akibat mengkonsumsi barang yang tidak halal

Diawali dengan belajar mengkonsumsi makanan yang ada logo halalnya.  Jadi sekarang kalau mau membeli makanan ringan/snack harus yang sudah ada logo halalnya.  


" Ketahuilah bhw suapan haram jk masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." (HR At-Thabrani)  --> copas dari tweet @halalcorner 11-12-13


 Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya." (HR At Tirmidzi) --> copas dari tweet @halalcorner 14-12-13


Saya pernah membaca, bahwa tubuh kita ini selama empat puluh hari akan mengikuti makanan apa saja yang kita konsumsi.  Kalau selama 40 hari itu ada  makanan yang tidak halal kita konsumsi, maka tubuh kita akan bereaksi.  


Maksudnya akan terlihat dari perilaku kita.  Artinya you are what you eat sangat berlaku disini.  Kalau kita berusaha menjaga tubuh kita dari barang-barang yang tidak halal,  maka perilaku kita dan seluruh anggota keluarga kita pun akan baik.  Dan berlaku hukum sebaliknya.  

#Berani bertanya saat mau makan di restaurant/mall

Contohnya adalah saat kita mau makan di mall. Kita berhak bertanya kepada pelayan restaurant apakah menu makanannya sudah bersertifikat halal atau belum.  Dan, harus dicek juga masa kadaluarsa sertifikat halal tersebut.  Apakah masih berlaku atau tidak.  


Kalaupun tidak bisa mengecek, saya terbiasa langsung bertanya dan mention @halalcorner yang Alhamdulillah langsung dijawab.   Jazakumullah ya @halalcorner  :-) 


#Berbagi Ilmu

Ilmu yang aku dapatkan dari @halalcorner aku tularkan pada anggota keluarga di rumah.  Awalnya mereka masih setengah-setengah mengikutinya.  Maksudnya mereka masih tergiur dengan mencicipi  makanan yang belum ada sertifikat halalnya.  


#When You New Knowing Something Truth/Rigth, Allah Will Give You a Problem To Solve


Memang saat kita baru mengetahui tentang  suatu hal itu baik dan benar , maka Allah akan menguji kita.  Contohnya saat beberapa bulan kami mempraktekkan konsep halal dalam makanan.  Beberapa kali ujian datang menghampiri.  Kenapa kami sebut ujian karena ujiannya dari makanan yang datang itu.  


Ibuku sering mendapat kiriman makanan dari tetangga berupa makanan.   Ujian pertama adalah saat sepupuku datang dan memberikan satu lusin dus donat merk terkenal.  Waahhh aku masih sempat tergoda dengan aroma donat itu.   Sempat buka box donat dan melihat aneka donat yang menggiurkan itu.  Tapi dengan bismillah kututup lagi kardus donat itu.  Alhamdulillahirrobbil’aalamiin…lulus! :-)


Tak lama berselang beberapa minggu,  ada tetanggaku mengantarkan donat yang sama.  Alhamdulillah pada ujian kedua ini aku sudah kebal dan tidak tergoda lagi.  Bye! Bye! Donuts! ;-p


Aku sempat bertanya dan mention ke @halalcorner, jika dapat kiriman donat belum bersertifikat halal sebaiknya diapakan.  Jawaban @halalcorner adalah diberikan kepada non-muslim. 

Ternyata sempat  ramai  beberapa mention ke aku menanyakan apakah benar donat merk tersebut belum bersertifikat halal.  Alhamdulillah jadi sekalian sharing ilmu juga.  


Kejadian yang agak membuatku tak enak hati adalah saat ibuku ulang tahun.   Adikku memberikan kue ulang tahun dari toko roti merk terkenal.  Namun karena kue ultah tersebut belum bersertifikat halal,  aku tidak bisa memakannya.  Padahal kue ultah itu warnya pink dan mungkin rasanya enak karena terlihat menggiurkan.  Tapi aku sudah mantap untuk tidak makan kue itu. 






Awalnya aku merasa tak enak hati pada adikku yang sudah jauh-jauh datang membawa kue ulang tahun,  tapi akhirnya mereka mengerti dan memahami ( mudah-mudahan mereka mau memaafkan aku atas kejadian tersebut ).  Lama-kelamaan kami sekeluarga berusaha menerapkan konsep halal dalam mengkonsumsi makanan.


Kehalalan suatu produk, bukan hanya pada makanan dan minuman saja.  Tapi pada barang-barang lain yang kita gunakan.  Baru aware juga saya tentang hal ini.  


Salah satunya adalah kosmetik yang biasa kita gunakan.  Setelah saya mengetahui halal itu dari semua segi, jadilah saya mulai mengganti kosmetik yang saya pakai.  Dari mulai bedak, handbody lotion, dll sampai shampoo, pasta gigi, daaaan… ada satu barang lagi yang belum kudapatkan yaitu sabun mandi.  








Sejak lama aku mencari sabun mandi yang sudah ada sertifikat halalnya, namun belum ditemukan juga.  Nah, saat aku kekurangan uang seribu tadi, dan aku memutuskan untuk membeli shampoo Sariayu yang sudah berlogo halal MUI akhirnya ada cahaya Allah yang menuntunku menemukan sabun mandi bersertfikat halal MUI. 


Tiba-tiba mataku menoleh kearah deretan sabun mandi berwarna pink dan Subhanaulloh! Sabun mandi padat itu sudah ada sertifikat halal MUI-nya! 


Kemudian aku mendekat dan melihat dengan seksama dus sabun mandi itu.  Waahhhhh… Alhamdulillah aku hampir-hampir tak percaya!  Karena selama ini aku masih memakai sabun mandi yang belum bersertifikat halal.  Yang ada sertifikat halal baru lulur mandi dan body scrub.  Tidak mungkin  dipakai setiap hari saat mandi. 


Jadi saat menemukan sabun mandi merk Sahara yang sudah ada logo halal MUI nya aku langsung merasa senang.  I finally find u the soap! Alhamdulillah ya Allah!  Ternyata dibalik kurang seribu ada hikmah yang tak ternilai.  Sekarang aku sudah menggunakan sabun mandi bersertifikat halal MUI.  


Semuanya adalah karunia Allah SWT.  Allah memiliki maksud tertentu bagiku.  Aku yang awalnya bingung karena kekuarangan uang seribu untuk ongkos ternyata telah ditunjukkan jalan menuju cahaya-Mu.  





Aku menemukan sabun mandi zaitun ( olive soap )Sahara  yang sudah berlogo halal MUI.   Harganya pun sangat terjangkau yaitu rp 1500 dengan berat 75 gram.  Terdiri dari dua pilihan warna.  Yaitu warna pink
( ekstract rose/mawar ) dan warna putih ( ekxtract milk/susu ).  



Itulah beberapa hikmah dan manfaat yang aku dapatkan sejak aku follow @halalcorner.   

Dalam rangka milad @halalcorner yang pertama aku ingin mengucapkan Happy milad! Barakallah!  


Aku juga menghaturkan banyak terima kasih atas edukasi yang telah diberikan @halacorner dan @aishamaharanie.  Semua tweet-tweet yang bermanfaat yang diberikan mudah-mudahan bisa aku amalkan. 


Selamat atas keberhasilan memperjuangakan halal is my way.  Terus berjuang dalam memberikan edukasi halal pada masyarakat. 


Buat teman-teman semua silakan difollow akun @halalcorner dan @aishamaharanei ya!


Marilah kita mulai belajar membiasakan diri untuk aware terhadap produk yang kita konsumsi dan gunakan. 

Mulailah memakan makanan dan minuman yang sudah bersertifikat halal.  Serta berusaha menggunakan barang yang ada logo halalnya.   

Dan kita harus berani meninggalkan hal-hal yang syubhat apalagi haram. 
Bila suatu barang itu belum jelas halal haramnya ( subhat )  maka tinggalkanlah! 
Beralihlah ke produk yang jelas-jelas sudah ada logo halalnya/ sudah resmi mendapat sertifikat halal MUI. 


Jangan tergiur akan makanan terkenal dan enak tapi belum ada sertifikat halal.  Jika ada satu produk terkenal janganlah kita menjadi konsumen yang tidak cerdas dengan ikut-ikutan membelinya.   

Menyedihkan sekali saat melihat banyak ibu-ibu dan remaja putri mengenakan jilbab ( notabene mereka adalah muslimah ), tapi mereka belum mendapat 'ilmu' tentang halal tidaknya suatu produk.  


Mereka bangga menenteng-nenteng makanan yang belum bersertifikat halal.  Mereka ikut trend pop culture mengantri membeli produk makanan roti/donat terkenal yang paling ramai di mall padahal belum bersertifikasi halal.  ( meskipun aku dulu juga pernah begitu… astagfirullahaladziim! ). 


Last but not least,  ada sebuah kutipan pesan sms tauhid dari  Aa Gym:

“ Enaknya makanan hanya sepanjang jari, tapi petaka karena memakan makanan tidak halal, akan mengalir dalam darah di sekujur tubuh.  Naudzubillah. “ ( sms tauhid 22/ 11/ 13 ) 


Yuks kita belajar menjadi muslim dan muslimah yang cerdas!  Mau terus belajar dan mengamalkan konsep halal is my way dalam kehidupan sehari-hari.  


Wallahu’alambishowab.
Semoga bermanfaat!
Tangerang, 13 December 2013
11.03 wib.

Follow me on twitter @prima_joanita

Berikut foto- foto  beberapa produk yang sudah bersertifikat Halal:





Mmmm... Yummy! Pizza Hut juga sudah bersertifikat halal MUI.  Alhamdulillahirrobbil'aalamiin.




Diantara deretan produk shampoo yang belum bersertifikat halal, ada satu yang sudah bersertifikat halal MUI yaitu shamppo Sariayu.


5 komentar:

  1. thank you for this amazing post! so greatful to read this... :)

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah terima kasih sdh membacanya dan berkomentar. Masih bljr nulis. semoga bermanfaat. salam kenal. :-)

    BalasHapus
  3. mengikuti jejakmu ukhti untuk info sabunnya terimakasih banyak, kalo pasta gigi apa ya merk nya

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah nemu blog ini. Insya Allah akan saya kabarkan ke tmn2 mengenai blog ini. Oya mba.. saya pernah baca di salah satu blog, kira2 bunyinya begini "kalo unilever indonesia udah bersertifikat halal, jd produk2nya jg pasti halal".. apakah memang benar mb kalo semua produk unilever halal, meski tdk dicantumkan logo halal mui dikemasannya?? Cmiiw.. jazakillah khoir atas ilmunya

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah nemu blog ini. Insya Allah akan saya kabarkan ke tmn2 mengenai blog ini. Oya mba.. saya pernah baca di salah satu blog, kira2 bunyinya begini "kalo unilever indonesia udah bersertifikat halal, jd produk2nya jg pasti halal".. apakah memang benar mb kalo semua produk unilever halal, meski tdk dicantumkan logo halal mui dikemasannya?? Cmiiw.. jazakillah khoir atas ilmunya

    BalasHapus