Selasa, 25 Maret 2014

A Little Story From Mamuri 5


“ Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh”

Ucapan salam darinya mengawali perkenalannya pada  kami.  
 
Kami mulai menyimak kisahnya.

 
“ Saya berasal dari Kalimantan.  Dan tinggal di Malaysia selama sembilan tahun.  Tepatnya di Serawak.  Perbatasan dengan Brunei. “

 
“ Saya baru memeluk Islam tahun 2013 lalu.  Baru beberapa bulan.  “


  Subhanaulloh!

 
Inilah awal kisah seorang mualaf yang datang jauh-jauh dari Malaysia ke Jakarta untuk mengikuti acara Mamuri 5* yang diadakan di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta, Sabtu 22 Maret 2014.

 
Disana yang beragama Islam baru sedikit.  Tidak seperti di KL. “  lanjutnya dengan logat Melayu yang cukup kental.  Sesekali terdengar ucapan bahasa Malaysia yang terluncur dari mulutnya. 


  “ Jadi diawal-awal ke-Islaman saya, saya harus mencari guru yang benar-benar bisa membantu saya disana. “

 
“ Di kampung saya dan di kampung-kampung lain dekat tempat tinggal saya sangat sedikit sekali yang muslim.”

 
“ Namun,saya akan terus belajar mencari ilmu tentang Islam.”

“ Saya memeluk Islam bukan karena melihat orang-orang Islam.”

 
DEG!
 
Lalu apa yang membuatmu memutuskan untuk memeluk Islam wahai saudariku?

 
“ Ya, saya memeluk Islam bukan karena melihat orang muslim.  Tapi karena saya melihat ajarannya ( Islam ). “


  “ karena, kalau saya melihat orang-orang muslim, banyak mereka yang sejak lahir muslim tapi perilakunya tidak baik dan tidak menjalankan ajaran agama Islam dengan baik.  Seperti tidak sholat dan lain-lain. “


  Ya Allah…

Benarkah kami yang sejak lahir muslim banyak yang seperti itu?

Astagfirullah,,, malu rasanya pada mualaf cantik ini.


 
Lalu, bagaimana perasaanmu setelah menjadi seorang muslim duhai saudariku?

" Kalau teman-teman yang sejak lahir muslim, mugkin merasa biasa-biasa saja menjadi muslim.  Tapi saya berbeda.  Bagi saya menjadi seorang muslim adalah suatu hal yang luar biasa besar.  Rasanya tiada tara.  Inilah nikmat dan hidayah terbesar yang saya rasakan.  Allah telah memilih saya untuk menjadi seorang muslim."

Tik!
 
Sepertinya air mata ini mulai menetes. 

Lalu bagaimana dengan keluargamu wahai saudariku? 

Dalam keluarga saya, baru saya yang muslim.  Begitu pula di kampung tempat saya tinggal masih sedikit yang muslim. Saya minta doanya semoga saya bisa mengajak keluarga saya dan orang-orang disana untuk merasakan indahnya cahaya Allah. “
 

Ya Allah Subhanaulloh!
 
Ada rasa malu padanya.  Dia yang baru memluk Islam sudah mampu mengenakan busana muslimah lebih sempurna dari kami.  Mengenakan gamis dan hijab merah ati panjang dan lebar muslimah ini terlihat anggun. 

 
Ada rasa kagum dan haru padanya.


Kagum akan niatnya untuk mempelajari ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.  Kagum akan izzahnya ingin menjadi pendakwah di daerahnya.  Ingin mengajak keluarga dan teman-temannya disana untuk mengenal ajaran Islam dan memeluk Islam.


 
Rasa haru tatkala mendengar hanya dialah seorang diri yang muslim dalam keluarganya ditambah menjadi minoritas di daerah tempat tinggalnya.  


 
“ Saya ingin belajar ajaran Islam terlebih dahulu.  Karena saya ini masih kosong.  Disana saya sudah belajar membaca AlQuran.  Tapi saya belum bisa baca Quran.  Baru Iqro 2. “

 
“Saya ingin mendapat banyak masukan-masukan dari teman-teman semua.  Saya mohon bimbingannya.  Tegurlah saya kalau saya salah. “

 
Lalu setelah kau mempelajari ajaran Islam, apa niat terbesarmu duhai saudariku?

 
“ Saya ingin menjadi pendakwah di tempat tinggal saya.  Karena disana masih sedikit muslimnya.  Doakan saya agar mampu menjadi pendakwah yang baik. “

 
Aamiin….

 
Terdengar ucapan secara bersama-sama dari para jamaah yang hadir mengamini niat tulusnya itu. 


Diakhir sesi, kami mendatanginya dan bersalaman untuk mengucapkan selamat atas ke-Islamannya.   Beberapa teman  memberikan hadiah-hadiah kecil sebagai kenang-kenangan yang kami berikan secara spontan untuknya.   
 
Semoga hadiah-hadiah kecil dari kami dapat bermanfaat untukmu duhai saudariku.

 
Dan tentu saja hadiah yang paling utama adalah doa kami untukmu agar tetap istiqomah dalam Islam. 

 
Selamat menjadi muslimah wahai saudariku!
 
Selamat berjuang dalam menyebarkan cahaya Illahi dibumi Borneo!

 
( Sepenggal kisah dari Mamuri5* di Masjid DT Cipaku Jakarta, Sabtu 220314 )


 
*Mamuri 5 = Mabit Muslimah Rindu Illahi ke-5
 
@prima_joanita
 
Rabu, 26 Maret 2014


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar