Senin, 29 Desember 2014

Takwil Mimpi

Sewaktu kecil, saya beberapa kali bermimpi naik ke menara masjid. Kemudian saya mengumandangkan adzan.

Mimpi itu terjadi beberapa kali. Sampai akhirnya saya bertanya kepada abah saya arti dari mimpi tersebut.

Abah saya menakwilkan mimpi itu.Katanya artinya saya akan naik haji di usia muda.

Saya pun percaya dengan takwil mimpi abah saya itu

Maka diusia 10/11 tahun saya selalu berdoa kepada Allah agar saya bisa naik haji di usia muda. Karena di kampung saya nga ada yang naik haji diusia muda. Rata-rata yang naik haji di kampung saya usianya sudah tua. Sekitar 50 tahun, 60 tahun bahkan lebih tua dari itu.

Saya tak putus-putus berdoa pada Allah agar bisa naik haji di usia muda.

Maka, pada tahun 2000 Allah pun mengundang saya ke Baitullah. Saya akhirnya menunaikan ibadah haji di usia muda yaitu 21 tahun. Itulah haji pertama saya. Haji yang keduanya belum.

Waktu itu saya berangkat haji dengan biaya sekitar 800 dollar. Kira-kira 8 juta rupiah. Waaah zaman sekarang mana bisa naik haji segitu yaa. Dan berangkatnya dari Yaman.

 "̮

Sejak itu saya percaya jika ibadah haji adalah murni panggilan atau undangan dari Allah.

Karena banyak orang yang banyak uang tapi tidak bisa pergi haji. Tak sedikit orang yang tidak punya uang bisa berangkat haji.

Mengenai takwil mimpi abah saya, ternyata artinya salah. Setelah saya mempelajari takwil mimpi, ternyata arti dari mimpi saya di waktu kecil itu adalah bahwa nantinya jika saya sudah besar/dewasa, saya akan menjadi orang yang kerjaannya megang mic kaya saya sekarang dan mengajak orang-orang kepada kebaikan. 


Ya hampir sama dengan adzan kan panggilan sholat. Jadi seperti sekarang inilah pekerjaan saya. Mengajarkan ilmu agama, mengajak orang-orang untuk mengenal Allah, sholat, dll. 


( Sepenggal kisah dari pengajian bulanan Ustadzah Halimah Alaydrus di mushola Al-Ikhwan Tebet Jaksel Ahad 31 Agustus 2014 )






Ditulis Ahad, 14 Sept'14
2.14 pm
#Istiqlal

@prima_joanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar