Ustadzah Halimah, aku tak menyangka jika
tausiyahmu kemarin di Masjid Baitul Ihsan telah merubah hati dan sikapku.
Kemarin kau berkisah tentang Sedekah
Membawamu ke Surga. Selama ini aku
sudah tahu dan paham akan manfaat sedekah.
Sedekah akan diganti berlipat ganda oleh Allah, dapat menolak bala,
dapat menyembuhkan penyakit, dll. Tapi,
entah kenapa hatiku bisa berubah 1800 setelah mendengar tausiyahmu
itu.
Kau berkata :
“
Berikanlah sedekahmu kepada orang yang meminta-minta meskipun yang meminta itu
sedang naik mercy!”
Sedekah itu diberikan kepada orang yang
membutuhkan.
Tahukah kau,
ucapanmu kemarin telah menendang kerasnya hati ini. Telah menumbangkan keangkuhanku selama
ini. Dan telah menampar jiwaku yang
telah beku.
Selama beberapa tahun ini, aku sudah
berkomitmen untuk tidak memberikan uang kepada para pengamen di bis, pengemis,
anak-anak jalanan di lampu merah, peminta sumbangan dan sejenisnya.
Sedekah yang aku berikan hanya kepada orang
yang aku tahu pasti membutuhkan saja. Aku
benar-benar melupakan mereka. Orang-orang
yang setiap hari hadir dihadapanku.
Tak pernah aku beri uang recehku pada pengamen
di bis, di lampu merah, pengemis dll. Hal
itu karena aku sudah berkomitmen tak mau memberi mereka karena aku tak mau
membuat mereka menjadi pemalas.
Namun ternyata dibalik sikap bekuku itu,
hatiku pun ikut beku bahkan kotor. Ya,
sejak aku tak pernah memberi uang pada mereka, sejak itu pula hatiku selalu
mencemooh perilaku mereka. Dzohir yang
tak memberi, bathin yang berkomentar dan mencela.
Menganggap mereka pemalas lah, sampah
masyarakat lah,pembohong lah, dan hal-hal negative lainnya. Ya Allah astagfirullahaladziim… betapa
dzolimnya aku… sudah tak memberi,mengumpat pula dalam hati.
Namun hari ini barulah hatiku terbuka dan
jiwaku sadar. Jika sedekah itu akan
membuat hati tenang. Plong rasanya hati
ini saat bisa memberi uang receh kepada beberapa pengamen yang datang silih
berganti di bis.
Ya, hari ini niatku
untuk mau memberi uang pada pengamen langsung diuji Allah. Subhanaulloh! hari ini di bis yang aku naiki
tak henti-hentinya para pengamen, peminta sumbangan datang silih berganti. Dan, Alhamdulillah… rasanya hati ini plong
dan tenang.
Tak ada lagi umpatan dalam hati pada
mereka. Tak ada lagi rasa suudzon pada
perilaku mereka. Yang ada hati ini
tersentuh. Bahkan saat mereka hanya
berbicara saja tanpa bernyanyi atau membacakan puisi.
Ya Allah,,, ternyata sedekah itu menentramkan
hati. Membersihkan jiwa yang kotor. Meluaskan hati yang sempit. Membuka pikiran negative menjadi positif
thinking.
Entahlah… sudah berapa banyak teori tentang
sedekah yang aku dapat. Tapi, hari ini
sungguh,,, aku telah merasakan dahsyatnya perubahan sikap pada diriku.
Aku yang
selama beberapa tahun berkomitmen tidak mau memberi uang pada pengamen,
pengemis dll,,, tiba-tiba akhirnya dibukakan pintu hatinya oleh-Mu setelah
mendengar tausiyah ustadzah kemarin.
Jazakumullah ustadzah,,, sungguh aku tak
menyangka,,, kisah-kisah yang kau ceritakan benar-benar telah membuka mata
batinku.
Kini, aku tak lagi memandang
mereka hina/rendah. Justru melalui
merekalah pintu-pintu Surga akan terbuka bagi kita.
Wallahu’alambishowab
11.15 pm
April 29, 2014
@prima_joanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar